7 Resep Jajanan Tradisional Nusantara yang Masih Digemari Hingga Kini
RasaLokal.web.id - Indonesia kaya akan warisan kuliner yang unik dan penuh cerita. Jajanan tradisional bukan sekadar makanan ringan, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan kenangan masa kecil banyak orang. Setiap daerah punya ciri khasnya sendiri, mulai dari yang manis, gurih, hingga bertekstur kenyal. Artikel ini menghadirkan kumpulan resep jajanan tradisional yang bisa Anda coba di rumah, lengkap dengan tips memasak dan kisah di baliknya.
Klepon: Manis Legit dengan Sensasi Gula Merah Cair
Klepon adalah jajanan berbahan dasar tepung ketan yang diisi gula merah cair, lalu ditaburi parutan kelapa. Meski terlihat sederhana, kue ini punya teknik khusus agar hasilnya sempurna.
Bahan-bahan:
-
250 gram tepung ketan
-
2 sdm tepung beras
-
200 ml air pandan hangat
-
100 gram gula merah, sisir halus
-
Kelapa parut secukupnya
Tips dari pengalaman langsung: Pastikan gula merah dipotong kecil agar mudah meleleh ketika direbus. Banyak orang gagal karena gula terlalu besar sehingga kulit klepon pecah. Untuk hasil maksimal, gunakan parutan kelapa muda agar cita rasa lebih gurih.
Putu Ayu: Cantik, Lembut, dan Harum Pandan
Kue putu ayu dikenal karena bentuknya yang cantik menyerupai bunga dengan taburan kelapa di atasnya.
Bahan utama: tepung terigu, telur, santan, dan pasta pandan.
Rahasia kelezatan: kocok telur dan gula hingga benar-benar mengembang sebelum dicampur dengan tepung.
Kue ini kerap disajikan dalam acara syukuran atau hajatan. Warna hijaunya yang alami dari daun pandan menambah nilai estetika sekaligus aroma khas.
Serabi Solo: Lembut dengan Pinggiran Renyah
Serabi khas Solo punya ciri khas kuah kinca dari gula merah cair yang dituangkan saat disajikan. Teksturnya lembut di tengah, namun bagian pinggirannya tipis dan renyah.
Proses memasak: dibakar di atas wajan tanah liat kecil. Teknik ini masih dipertahankan oleh banyak penjual di Solo sehingga rasa autentiknya tetap terjaga.
Jika dibuat di rumah, gunakan wajan anti lengket kecil untuk hasil serupa. Sajikan dengan kuah gula merah hangat agar cita rasa lebih autentik.
Onde-Onde: Kue Wijen dengan Isi Kacang Hijau
Onde-onde adalah jajanan berbentuk bulat dengan lapisan wijen renyah di luar dan isi kacang hijau manis di dalam.
Tips penting:
-
Rebus isi kacang hijau hingga halus dan legit.
-
Baluri adonan dengan wijen sebelum digoreng agar menempel sempurna.
Banyak pedagang onde-onde legendaris yang masih menggunakan resep turun-temurun. Tidak heran, jajanan ini tetap digemari di pasar tradisional maupun kafe modern.
Getuk: Camilan Singkong yang Merakyat
Getuk berasal dari Jawa Tengah dan terbuat dari singkong yang dihaluskan, dicampur gula, lalu diberi pewarna alami.
Kelebihan getuk: bahan mudah ditemukan, harga murah, dan bisa dimodifikasi dengan topping modern seperti keju atau cokelat.
Dalam penyajiannya, getuk sering dipotong rapi berbentuk persegi dan ditaburi kelapa parut. Meski sederhana, rasanya manis legit dan mengenyangkan.
Wajik Kletik: Legitnya Ketan dengan Gula Jawa
Wajik kletik termasuk jajanan tradisional yang tahan lama. Terbuat dari ketan yang dimasak bersama santan dan gula jawa hingga lengket, kemudian dibungkus plastik atau kertas minyak.
Kiat penting: aduk ketan terus-menerus agar tidak gosong dan teksturnya merata. Proses memasaknya memang memerlukan kesabaran, tapi hasilnya sepadan dengan rasanya yang khas.
Resep Jajanan Tradisional Sosis Solo
Selain jajanan manis, Indonesia juga punya kudapan gurih yang populer, salah satunya adalah resep jajanan tradisional sosis solo. Berbeda dengan sosis ala Barat, sosis solo berbentuk dadar tipis berisi tumisan ayam atau daging, kemudian digulung.
Bahan utama:
-
Kulit dadar: tepung terigu, telur, santan encer
-
Isian: ayam cincang, bawang putih, bawang merah, lada, garam, gula, santan kental
Cara membuat:
-
Buat kulit dadar tipis dengan wajan anti lengket.
-
Tumis ayam cincang dengan bumbu hingga harum.
-
Isi kulit dadar dengan tumisan, gulung, lalu goreng dengan sedikit minyak.
Sosis solo cocok untuk camilan sore ditemani teh hangat, dan sering menjadi hidangan di acara keluarga.
Mengapa Jajanan Tradisional Tetap Relevan di Era Modern?
Banyak orang mungkin bertanya, mengapa jajanan tradisional masih eksis di tengah gempuran makanan modern? Alasannya sederhana: jajanan ini punya nilai budaya, rasa otentik, dan nostalgia yang tidak tergantikan.
Selain itu, tren kuliner saat ini justru kembali mengangkat makanan lokal. Banyak kafe modern yang memasukkan klepon, onde-onde, hingga sosis solo ke menu mereka dengan sentuhan baru. Hal ini menunjukkan bahwa jajanan tradisional tidak hanya bertahan, tapi juga bertransformasi mengikuti zaman.

